HumasTangsel – Sejak awal berdiri di awal tahun 2000-an, Warteg Agung Bahari di kawasan Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan, telah menjadi tempat makan yang tak hanya menyajikan makanan lezat, tapi juga cerita yang penuh inspirasi.
Mulanya, warteg ini bernama Warteg MA, namun pasangan suami-istri Muh. Jamil dan Surtini mengganti namanya menjadi Warteg Agung Bahari, dengan harapan membawa keberuntungan baru.
Kisah Pakde, panggilan akrab Muh. Jamil, dan istrinya dimulai saat mereka bekerja bersama di sebuah usaha katering di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Sebelum mendirikan warteg, Pakde sempat bekerja sebagai sopir di sebuah bank.
Namun, rasa rindunya akan waktu bersama keluarga membuatnya memutuskan berhenti dan membuka usaha warteg bersama Surtini. Meski sederhana, mereka percaya dengan ketekunan dan semangat, Warteg Agung Bahari bisa menjadi sumber kebahagiaan bagi keluarganya.
Berada di kawasan dengan banyak pesaing, perjalanan Warteg Agung Bahari tentu tidak selalu mulus. Pakde dan keluarganya pernah mengalami berbagai gangguan tak terduga, termasuk cerita mistis berupa teror ular yang muncul berulang kali. Namun, Pakde yang selalu sabar tidak pernah gentar. Baginya, usaha yang ditekuni dengan niat baik pasti akan membawa hasil.
Sehari-hari, Pakde dan Surtini memulai aktivitas mereka di pagi buta, dibantu keempat anak mereka, Yanti, Ipin, Agung, dan Ara. Ketika jam menunjukkan pukul 06.30, anak-anak pun berangkat sekolah, sementara Pakde dan Surtini melanjutkan aktivitas di dapur.
Pakde selalu menekankan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, meski ia sendiri hanya lulusan SMA. Semangatnya dalam berbisnis beriringan dengan cita-cita tinggi bagi keluarga.
Comments 1