humastangsel.com – Pemandangan banjir tersebar di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir ini. Banjir bukan hanya merusak lingkungan, akan tetapi fasilitas umum, rumah tinggal dan juga kendaraan.
Tidak sedikit pengendara sepeda motor yang mungkin cemas setelah kendaraan terendam banjir. Mereka melakukan langkah pintas dengan menyalakan mesin motor dengan membejek gas.
Padahal langkah geber-geber mesin motor yang terendam banjir itu kurang tepat. Pengendara sepeda motor yang kendaraannya terendam banjir sebaiknya tidak langsung dinyalakan. Jika kondisi kendaraan sudah terendam air, otomatis mesin akan sangat sulit untuk bissa hidup. Dan jika itu terjadi jangan coba paksa untuk dinyalakan, lebih baik gunakan starter atau di engkol, kerusakan nya akan jadi lebih parah.
Technical & Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Ferry menjelaskan, motor yang terendam sudah pasti ada air masuk sampai ke ruang bakar. “Komponen mesin tetap aman. Masalahnya muncul kalau sering dipaksa dihidupkan tanpa buang air dulu dari lubang busi,” kata Ferry.
Setelah motor terendam banjir, berbagai komponen mesin dan sistem kelistrikan motor dapat mengalami kerusakan serius. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menyalakan mesin motor yang terendam banjir bisa sangat berbahaya:
1. Kerusakan pada Sistem Kelistrikan
Motor modern dilengkapi dengan berbagai komponen elektronik dan kelistrikan, seperti ECU (Electronic Control Unit), sensor, dan kabel-kabel yang sangat sensitif terhadap air. Ketika motor terendam banjir, air dapat masuk ke dalam sistem kelistrikan ini, menyebabkan korosi pada kabel, konektor, atau bahkan kerusakan pada ECU. Menyalakan mesin dalam kondisi ini dapat menyebabkan korsleting yang bisa merusak sistem kelistrikan secara permanen.
2. Masalah pada Mesin dan Komponen Internal
Selain sistem kelistrikan, air juga dapat masuk ke dalam mesin. Misalnya, jika air masuk ke ruang pembakaran melalui saluran udara atau saluran knalpot, motor akan mengalami masalah yang dikenal sebagai hydrolock (kunci air). Hydrolock terjadi ketika air menggantikan ruang yang seharusnya diisi oleh campuran udara dan bahan bakar, yang menyebabkan piston mesin tidak bisa bergerak. Jika mesin dipaksa untuk menyala dalam kondisi ini, komponen internal seperti piston, kruk as, dan katup dapat rusak parah.
3. Kerusakan pada Sistem Bahan Bakar
Motor yang terendam banjir juga berisiko tinggi mengalami kerusakan pada sistem bahan bakar. Jika air masuk ke dalam tangki bensin atau selang bahan bakar, sistem bahan bakar bisa terkontaminasi, menyebabkan motor tidak bisa mendapatkan pasokan bahan bakar yang tepat. Hal ini bisa merusak pompa bahan bakar, karburator, atau injektor bahan bakar, yang bisa memerlukan perbaikan yang sangat mahal.
4. Masalah pada Sistem Pendingin
Bagi motor yang menggunakan sistem pendingin cair (radiator), kebanjiran dapat menyebabkan kerusakan pada komponen radiator atau pipa pendingin. Jika air banjir masuk ke dalam sistem pendingin, air dapat mengencerkan cairan pendingin yang ada, membuat mesin motor kelebihan panas. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan serius pada bagian dalam mesin yang memerlukan biaya perbaikan yang besar.