Arti Catcalling dan Dampaknya
Berdasarkan data yang dihimpun, Catcalling adalah istilah yang merujuk pada tindakan berbicara atau bersuara dengan cara yang tidak sopan. Catcalling ini seringkali berupa komentar, ejekan, atau seruan seksual kepada orang lain di ruang publik.
Tindakan ini umumnya dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap perempuan, meskipun bisa juga terjadi sebaliknya. Catcalling sering dianggap sebagai bentuk pelecehan verbal yang merendahkan dan mengobjectifikasi korban.
Menurut para pakar, catcalling bukan hanya sekadar pujian atau candaan yang dianggap ringan. Ini merupakan bentuk kekerasan verbal yang bisa menimbulkan perasaan tidak aman dan terhina bagi orang yang mengalaminya.
Para ahli mengungkapkan bahwa catcalling memiliki dampak psikologis yang serius, seperti meningkatkan tingkat kecemasan, ketakutan, dan ketidaknyamanan, terutama bagi perempuan yang sering menjadi sasaran.
Menurut pakar sosial menjelaskan catcalling merupakan bentuk pelecehan seksual. Menurut psikolog dan pakar hak asasi manusia, catcalling merupakan bentuk pelecehan seksual yang tidak terlihat jelas sebagai kekerasan fisik, tetapi tetap memiliki dampak merugikan.
Catcalling melibatkan komentar-komentar seksual yang tidak diminta dan dilakukan secara terbuka di ruang publik. Hal ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap hak privasi individu dan merendahkan martabat korban.
Pakar sosiologi menilai catcalling sebagai manifestasi dari ketimpangan kekuasaan dalam masyarakat. Dalam banyak kasus, pelaku catcalling adalah laki-laki yang memiliki kedudukan sosial lebih dominan. Sementara korban catcalling sering kali adalah perempuan yang berada dalam posisi yang lebih rentan.
Dengan cara ini, catcalling memperlihatkan bagaimana struktur sosial yang patriarkal beroperasi untuk mempertahankan kontrol atas tubuh perempuan.
Korban catcalling dapat menimbulkan trauma emosional. Menurut beberapa penelitian, perempuan yang sering menjadi sasaran catcalling bisa mengalami penurunan rasa percaya diri, gangguan kecemasan, dan bahkan depresi.
Comments 2