humastangsel.com – Potret keberagamaan sebagai kekuatan masyarakat begitu kental terasa pada Tahun Baru Imlek 2025 setidaknya sepekan terakhir di lingkungan kami tinggal. Tiga hari berturut-turut mulai Tahun Baru Imlek 2025, Rabu (28/1/2025), kegiatan door to door ke kediaman warga Tionghoa.
Hampir lima tahun kami tinggal di RT 01/07 Nusaloka Sektor XIV.5, BSD City, Tangerang Selatan. Masyarakat di lingkungan itu heterogen dengan beragam suku, ada suku Jawa, Sunda, Sumatera termasuk keturunan Tionghoa. Ketua RT 01 Sun Hok dan Wakil Ketua RT Akong keturunan Tionghoa yang sama-sama dari Pulau Kalimantan. Mereka berbaur dan sangat cair bersama warga lain dalam merawat lingkungan.
Suasana Imlek sudah mulai terasa begitu masuk ke lingkungan perumahan. Pemandangan lampion menggantung di depan rumah sudah lumrah.
Namun Imlek 2025 ini terasa berbeda. Tentu saja, bukan karena pergantian rezim Presiden Prabowo Subianto dari sebelumnnya era Joko Widodo.
Akan tetapi mengunjungi kediaman warga Tionghoa yang merayakan Imlek ini menjadi pembeda. Pengurus RT dan tokoh masyarakat serta kaum ibu sebagai motor penggerak mendatangi satu rumah ke rumah tetangga lain yang merupakan masyarakat Tionghoa atau keturunan Tionghoa.
Ucapan selamat dengan gaya kedua tangan mengepal sambil bergoyang maju mundur. Sebagian dari warga pun ada yang sengaja menggenakan baju warna merah, seru-seruan saja. Walaupun enggak ada angpao yang masuk saku celana meski sudah serba merah.
Hidangan khas Imlek, seperti kue keranjang, roti, dan cemilan manis lainnya menjadi menu utama. Buahnya jeruk, leci atau durian pun tersaji di meja tamu.
Suasana mirip Lebaran bagi umat muslim, begitu yang saya rasakan. Saling kunjung mengunjungi bagi sesama keluarga di Tahun Baru Imlek. Begitu juga dengan tetangga yang saling berkunjung sekadar mengucapkan selamat.
Obrolan mengalir dalam suasana suka cita dengan sesekali mencicipi camilan. Tema obrolan pun sangat receh dan kebanyakan haha-hihi. Sejarah tradisi imlek dari masing-masing tuan rumah pun menjadi cerita wajib dalam forum door to door Imlek 2025 itu.
Setelah menjadi pendengar yang baik selama kunjungan, ternyata tradisi Imlek mirip dengan Natal dan Lebaran, yakni saling silaturahmi sesama keluarga besar.
Baca Juga:
Ketum PWI Pusat Pastikan Gubernur Kalsel Dapat Anugerah Pena Emas di Puncak HPN 2025
Hati-Hati! Ini Risiko Beli Harley Davidson Bodong
Mulai bergerak dari pukul 20.00 WIB dan tidak lebih dari dua jam sudah selesai. Hanya dua rumah, maksimal door to door dalam semalam. Kalau dihitung, sampai akhir pekan ini sudah tiga hari berturut-turut keliling keluar masuk rumah menyapa kue keranjang.
Teringat pesan dan doa Presiden Prabowo di Tahun Baru Imlek 2025 yang menjadi perayaan keberagamaan sebagai kekuatan bangsa.
“Kami merasakan itu di setiap kunjungan ke tetangga yang merayakan (Imlek),” gumam kami dalam hati.
Duh, sepanjang perjalanan kereta dari Stasiun Rawabuntu sampai Tenabang, pikiran kami terbang bebas. “Tahun Ular Kayu 2025 pertanda kekuatan kami untuk bersatu dalam keberagaman?” Amin.