Berangkat Umrah Modal Cerita
Inong, yang sudah menunaikan ibadah haji ini membagikan rahasia pedagang itu bisa berangkat umrah. Caranya ada tiga, yakni pembayaran cash, program menabung celengan ka’bah dan ketiga program pembiayaan/ dana talangan secara syariah kerja sama dengan pihak ketiga.
Celengan ka’bah ini menjadi cara kelompok ibu rumah tangga bisa umrah. Satu kelompok minimal 10 orang, dan membayar Rp150.000 per orang untuk mendapatkan celengan ka’bah ini. Kemudian mereka menyisikan rezeki berapapun setiap harinya untuk masuk dalam celengan.
Dalam waktu sebulan, isi celengan ini bakal dibuka oleh koordinator. Hasil perolehan itu akan disetor ke BSI (Bank Syariah Indonesia). “Ini hanya cara saja, agar tabungannya tidak terpakai untuk kebutuhan lain,” ujarnya.
Setelah jumlah tabungan mencapai Rp 3,5 juta, maka pihak BSI bisa menyetorkan sejumlah uang tersebut ke pihak travel untuk booking sit umrah sesuai perjanjian. Kemudian peserta itu melanjutkan kembali menabung sampai jumlah biaya umrah yang berlaku saat itu.
Akan tetapi, kata Inong pihaknya juga menawarkan peserta yang telah setor Rp 3,5 juta itu bisa bergabung ke program pembiayaan/dana talangan secara syariah kerja sama pihak ketiga. Namun nantinya pihak perbankan bakal survey dan melakukan pengecekan terhadap semua prasyarat.
Proses pengembalian dana talangan dilakukan secara mencicil setelah tiba di Tanah Air. “Jumlah pengembaliannya tergantung kesepakatan antara pihak bank dengan jemaah,”ujarnya.
Cara lain yang lebih unik adalah berangkat umrah dengan modal cerita. Ini sangat menarik. Logikanya bagaimana bisa bercerita tentang perjalanan umrah kalau berangkat saja belum?
Pada poin ini, Inong menjelaskan bahwa calon peserta umrah ini bisa bergabung sebagai pensyiar untuk mengajak muslim lainnya melaksanakan umrah. Setelah beragabung, maka akan dapat pelatihan tentang strategi bersyiar untuk membantu muslim lain bisa beribadah umrah.
Tentu saja, target mengajak satu orang untuk berangkat umrah itu per bulan dan tidak boleh bolong. Durasi ini berjalan selama satu tahun. “Dalam hitungan akhir, nanti kalau ada dana lebih maka bakal dikembalikan pada Jemaah itu sendiri,” ujarnya.