humastangsel.com – Ponsel lipat modern dengan layar sentuh menempel di telinga kanan Rina Octaviani sambil berbicara. Pemandangan itu tak berubah sampai dirinya masuk dan duduk di ruang kerja dengan meja oval besar membelakangi papan tulis putih. Di depannya terdapat sopa tamu dengan beberapa kursi besi busa di pinggirnya.
“Semua orang Islam bisa berangkat umrah, dan itu mudah,” ujar Rina Octaviani, Bisnis Manager PT Tanur Muthmainnah ditemui di kantornya, Rabu (10/12/2024).
Siang itu, Rina berbusana santai dengan jilbab hitam dan baju gamis. Gerakannya terlihat satset. Kedua tangan sibuk merapikan barang di pinggir kanan kiri meja kerja.
Ada lampu sorot dengan besi penyangga serta tampak jelas beberapa celengan motif ka’bah terbungkus plastik transparan. Deretan koper berbaris rapi seakan membentengi bagian depan meja kerja tersebut.
Rina menjelaskan sudah dua tahun ini mengajak muslim untuk melaksanakan umrah secara mudah. Dirinya blusukan melaksanakan syiar untuk meluruskan mindset muslim tentang ibadah umrah. Perempuan yang kenal dunia usaha sejak duduk di bangku SMA ini berjuang keras mengubah pola pikir masyarakat tentang umrah itu hanya khusus yang kecukupan harta.
Dalam obrolan di kantornya, Rina sempat menuliskan data bahwa sekitar 0,4 persen dari jumlah penduduk yang mampu berangkat umrah. Sisanya 99,6 persen adalah masyarakat muslim yang belum berangkat umrah. Data 99,6 persen ini yang menjadi konsen tim Basecamp_Tanur untuk membantu agar mudah berangkat umrah.
Baca Juga:
Malam Tahun Baru 2025 di Novotel Tangerang, Sensasi Main Bareng Dinosaurus
Setelah Naik 6,5 Persen, Selisih UMK Tangsel dan DKI Jakarta Tahun 2025 Tipis Banget
Memang, pola pikir kenapa muslim belum melaksanakan haji dan umrah dengan alasan belum terpangil atau tak memiliki harta. Prinsip itu dinilai kurang tepat. Padahal, kata Rina umrah itu mudah dan semua bisa menjalankan ibadah ke Baitullah.
“Semua bisa berangkat umrah jika mau,” ujar Inong, panggilan akrab Rina Octaviani.
Rina menceritakan pengalaman jemaah berangkat umrah dari kalangan pedagang sayur atau ibu rumah tangga biasa. Mereka bisa berangkat bukan karena banyak harta, akan tetapi keyakinan kuat ingin beribadah umrah.
“Banyak dari pedagang jagung, ibu pengajian yang bisa umrah karena memang niat. Kalau sudah niat, Allah buka jalan,” ujarnya meneguhkan niat.