humastangsel.com – Pengolahan sampah dengan Teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) di Kota Tangerang, tepatnya di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing, telah launching pada Senin (9/12/2024). Sebanyak 50 ton sampah per hari diolah menjadi bahan bakar.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Dr Nurdin dan Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Vinda Damayanti Ansjar hadir dalam launchiing 3 mesin RDF. Launching itu sekaligus penandatangan kerja sama MoU Pemkot Tangerang dengan Perusahaan Solusi Bangun Indonesia terkait pembelian bahan bakar dari hasil mesin RDF yang dioperasikan.
Pj Wali Kota Tangerang Nurdin mengungkapkan, dalam kegiatan ini Pemkot Tangerang berupaya melakukan satu deklarasi pengolahan sampah secara komperhensif berbasis masyarakat. Mulai dari pengoperasian pengolahan sampah dengan RDF.
Di lokasi ini, fasilitas RDF di TPA Rawa Kucing mengoperasikan dua lini produksi dengan kapasitas masing-masing 25 ton sampah per hari atau 50 ton municipal solid waste (MSW) per hari. Hasilnya, 50 ton sampah tersebut diolah menjadi 25 hingga 30 ton RDF per hari.
“Dimana per harinya satu mesin RDF mampu mengolah 25 ton sampah menjadi bahan bakar yang setara dengan batu bara. Maka, jika dimasifkan dua mesin dan waktu operasi dimaksimalkan, setidaknya lebih dari 50 ton sampah setiap harinya berhasil diolah,” ungkap Nurdin.
Direktur Manufacturing Solusi Bangun Indonesia Soni Asrul Sani menyatakan, pasca MoU akan dilanjut dengan Penandatangan Kerja Sama (PKS). Yakni, mengkaji dan menyatakan kesepakatan soal harga hingga urusan lainnya dengan hasil olahan sampah RDF tersebut.
Baca Juga:
Penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024 Dorong Karya Berkualitas
Benyamin Davnie: Festival Tangsel Land 2024 Gali Potensi Industri Kreatif Lokal
“Pj Wali Kota tadi menyebutkan harga Rp400 per kilo hasil RDF. Sejauh ini, jika 20 ton RDF bisa dihasilkan semuanya akan ditarik atau dibeli Solusi Bangun Indonesia. Ini yang masih akan disepakati saat penandatangan PKS nanti,” katanya.
“Kami sangat berharap kinerja atau kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik. Sehingga, terus berlanjut untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Tangerang. Semoga kerja sama ini dapat memberikan inspirasi untuk daerah lainnya,” harap Soni.
Comments 2