humastangsel.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan dan Idul fitri 1446 Hijriah, pemerintah menggelar operasi pasar dengan mengusung Gerakan Pangan Murah (GPM) di 4.000 titik di seluruh Indonesia. Operasi pasar murah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok di tengah meningkatnya permintaan selama bulan puasa.
Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa operasi pasar ini digelar di Kantor Pos Indonesia serta di 514 kabupaten dan kota. “Berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng , gula, telur, daging ayam, daging sapi, serta aneka sayur dan buah akan tersedia dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar, ” ujar Arief pada keterangan pers pada Senin (24/2/2025).
Operasi pasar murah ini akan berbentuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berfokus pada lima komuditas utamanya yakni, Minyakita, bawang putih, gula komsumsi, daging kerbau beku dan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Komoditas lain juga akan disediakan dalam operasi pasar tersebut.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar penjualan bahan pokok tidak boleh melebihi harga eceran tertinggi (HET). “Arahan Presiden, tidak boleh ada yang menjual diatas HET ” Ujar Amran Usai memimpin rapat koordinasi di kementerian pertanian, Jakarta , Rabu ( 19/2/2025 )
Pemerintah telah menetapkan target distribusi pangan dalam GPM tahun ini diantaranya ;
- MinyaKita : 70.000 kiloliter ( Bulog 50.000 kiloliter, ID FOOD 20.000 kiloliter )
- Gula komsumsi : 50.000 ton ( PTPN 43.000 ton, ID FOOD 7.000 ton )
- Bawang putih : 20.000 ton oleh 21 pelaku usaha
- Daging kerbau beku : 19.000 ton ( PT Beerdikari 10.000 ton, PT PPI 9.000 ton )
- Beras SPHP : 10.000 ton melalui Bulog
Total pangan yang akan di salurkan dalam operasi pasar ini mencapai 189.000 ton dan ditambah MinyaKita 70.000 kiloliter. Selain itu, pemerintah akan melakukan pengawasan ketat terhadap praktik spekulasi harga dan penimbunan barang.
Satgas Pangan polri telah diterjunkan untuk memantau distribusi dan memastikan tidak ada pihak yang mengambil keuntungan secara tidak adil. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan operasi pasar ini dan tidak melakukan pembelian berlebihan agar distribusi tetap merata.
Dengan adanya langkah ini, diharapkan kebutuhan pokok selama Ramadhan dapat terpenuhi dengan harga yang stabil dan pasokan yang mencukupi. Pemerintah juga berjanji untuk terus memantau situasi di lapangan dan, jika diperlukan, akan menambah titik operasi pasar guna menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.