humastangsel.com – Tahukah kamu bahwa hampir setiap harinya, puluhan nyawa melayang akibat kecelakaan lalu lintas? Keselamatan berlalu lintas harus dimiliki sejak dini, terutama untuk tingkat sekolah dasar.
Anak-anak perlu dibekali pemahaman yang penting dalam keselamatan di jalan Raya agar mereka tumbuh menjadi pengendara yang bertanggung jawab.
Pendidikan ini dilakukan secara berkelanjutan terutama pada usia dini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Pendidikan lalu lintas ini penting dilakukan untuk menghindari serta menanggulangi resiko cedera dan kecelakaan. Dikarenakan faktor kecelakaan terbesar yaitu pada usia 15 sampai 19 tahun (24%) dan untuk usia 20 sampai 24 tahun (20%).
Sebagai negara kepulauan, keselamatan tidak hanya di jalan raya tapi juga di perairan, salah satunya dengan menggunakan life jacket atau baju pelampung saat berlayar dengan kapal terbuka.
PT jasa Raharja bersama Korps lalu lintas atau Korlantas polri perlu untuk hubungan integrasi pendidikan keselamatan lalu lintas di dalam kurikulum pembelajaran mulai sejak dini di tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
Di tahun 2016 pernah dilakukan pembagian buku tentang keselamatan lalu lintas di sekolah oleh Korlantas polri tetapi hal ini tidak pernah berlanjut.
Bisa jadi karena tidak adanya kerjasama dengan kementerian pendidikan nasional pada saat itu, namun sekarang dilakukan kerjasama dengan kementerian pendidikan menengah agar dapat langsung dengan mudah terimplementasi.
Sejak tahun 1970-an Jepang pernah menjadi salah satu negara yang angka kecelakaannya cukup tinggi, melalui pendidikan yang efektif Jepang berhasil membangun budaya keselamatan berlalu lintas hingga angka kecelakaan terendah hingga saat ini.
Di Jepang pendidikan keselamatan lalu lintas harus diberikan kepada masyarakat, tidak hanya bersepeda tetapi juga kepada orang lanjut usia. Dan juga ke pengendara mobil ataupun sepeda motor.
Hasilnya bila pada tahun 1978 terdapat 16,765 orang yang kehilangan nyawa, pada tahun 2003 menurun hingga mencapai 8.632 orang yang meninggal dunia (turun hingga 50,34%).
Kampanye dalam mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas dilakukan secara masif dan di tahun 2009 jumlah kematian di jalan berkurang dari 5000 kejadian.
Hampir 5 kali lebih banyak dari mobil di jalan raya dibandingkan tahun 1970 yang hanya ada ujungnya akibat kematian yang lalu lintas.
Pada tahun 2020 sendiri menurun hingga 65,90% (28 39 meninggal dunia), pada tahun 2021 menurun sebesar 7,5% atau 2. 636 meninggal dunia, pada tahun 2023 menurun hingga 0,68% atau 2.618 meninggal dunia.
Usaha itu dilakukan dengan kencar dan sungguh-sungguh dan terbukti pada tahun 2020 kecelakaan kendaraan darat di Jepang menewaskan 2.839 orang ,memecahkan rekor terendah selama 4 tahun berturut-turut.
Demografi kecelakaan lalu lintas
Kecelakaan lalu lintas di Indonesia tidak hanya berkurang dari data collantas polri 2024 data kecelakaan lalu lintas
• usia terbanyak 6 sampai 25 tahun (pelajar/mahasiswa) sebanyak 39,48%
• Usia produktif 25 -55 tahun sebesar 39,26%
Jenis transportasi yang terlibat
• Sepeda motor 76,96%
• Mobil truk 10,53%
• Kendaraan umum 8,43%
Tren kecelakaan dari tahun ke tahun menunjukkan :
• Tahun 2020 : 101.496 kejadian
• Tahun 2021: 105.860 kejadian (naik 4, 3%)
• Tahun 2022: 139. 422 kejadian (31,7%)
• Tahun 2023: 150. 491 kejadian (naik 7,9%)
• Tahun 2024: 145. 599 kejadian (turun 3,2%)
Perilaku pengemudi saat kecelakaan lalu lintas:
• Gagal menjaga jarak 24,50%
• Kecerobohan terhadap lalu lintas 20,76%
• Kecerobohan saat belok 11,6%
• Kecerobohan aturan lajur 98,53%
• Kecerobohan saat menyalip 8,22%
• Melampaui batas kecepatan 7,62%
• Melulu aktivitas lain 4,15%
• Mengabaikan hak dalam pejalan kaki 4, 12%
• Gagal memberi isyarat 91,80%
• Mengabaikan aturan lajur 1,69%
Mendasari data PT jasa Raharja 2025 rata-rata jumlah kendaraan:
• Bermotor meningkat 4,01% atau 5,4 juta unit per setiap tahun
• Tahun 2018: 126 702.280 kendaraan
• Tahun 2019: 133.617.012 kendaraan (naik 5.5%)
• Tahun 2020: 136.137.735 kendaraan (naik 1,9%)
• Tahun 2021: 141. 782.832 kendaraan (naik 4,1%)
• Tahun 2022: 148. 212. 865 kendaraan (naik 4,5%)
• Tahun 2023: 154.188.399 kendaraan (naik 4%)
Panjang jalan tol rata-rata meningkat 6,11% atau 6,5 km.
• Tahun 2018 sepanjang 1.000 km naik 16,2%
• Tahun 2019 1.162 km, naik 2,5%
• Tahun 2020 1.191 km naik 4,6%
• Tahun 2021 1,246 km, naik 1,1%
• Tahun 2022 1.260 km
• Tahun 2023 panjang 1.280 km
Panjang jalan Raya meningkat 0,41% atau 2,227 km.
• Tahun 2018 sepanjang 540.252 km
• 2 tahun 2019 naik 0,3% atau 542, 160 km
• Tahun 2020 naik 0,5% atau 545,155 km
• Tahun 2021 naik 0,2% atau 546,630 km
• Tahun 2022 9,5% atau 549,161 km
• Tahun 2023 0,5% atau 551,930 km.
Adanya kurikulum pendidikan keselamatan berlalu lintas ini adalah untuk membangun kesadaran dan etika berlalu lintas sejak dini.
Dengan demikian pula yang diharapkan agar generasi muda dapat memahami dan menghargai pentingnya keselamatan di jalan raya.
Kurikulum lalu lintas sendiri dirancang agar memberikan pemahaman lebih mendalam kepada siswa sekolah dasar hingga menengah ke atas.
Tujuan dari kurikulum keselamatan berlalu lintas yang diharapkan untuk menurunkan angka kecelakaan, menciptakan tertib lalu lintas untuk masa yang akan datang, juga untuk mencegah pelajar menjadi korban sekaligus tersangka dari kasus kecelakaan.
Tujuan terakhirnya yaitu untuk membangun generasi sadar akan keselamatan lalu lintas sejak dini, yang sebagaimana awal langkah menuju Indonesia emas tahun 2045.